Senin, 06 Mei 2013

Membuat sendiri charger aki



Membuat sendiri charger aki
Berikut skema sederhana yang dapat dari salah satu forum :
 

Prinsip Kerja :
charger aki ini prinsip kerjanya adalah memutuskan tegangan input apabila aki telah full.Cara Penggunaan :
Hubungkan Kontak A+ dan B+ pada power suply 13,8 Volt, setel potensiometer supaya relay kerja, setelah relay kerja putuskan power suply dan hubungkan dengan aki A+ dan A- nya, untuk B+ dan B- ke rangkaian pengisi aki, CY dan CX hubungkan ke Source AC Charger aki
 
Skema Charging :
Cara Kerja accumulator charger ini sebenarnya gampang, rangkaian ini adalah rangkaian komparator yang membandingkan tegangan aki kosong dan aki full, di mana kita butuh parameter tegangan saat aki perlu di isi ( relay menghubungkan rangkaian charger ) dan aki full ( relay memutuskan rangkaian charger )
Cara penyetelan :
Hubungkan dengan power suply 12 Vdc lalu setel variable resistor supaya relay tidak bekerja.
Lalu putuskan dan pindah rangkaian ke aki yang sudah full dan setel supaya relay masuk.

Tips cara perhitungan penggunaan AC dalam ruangan

Cara penghitungan kebutuhan penggunaan AC ( Air Conditioner) dalam suatu ruangan.Dalam membeli AC yang perlu di ingat jangan terlalu melihat besar PK AC tersebut saja, akan tetapi perlu di perhatikan juga besaran kapasitas pendinginnya dalam satuan BTU/h (BTU = British Thermal Unit). Adapun angka konstanta perhitungan besaran BTU dengan Jumlah pemakaian Watt berkisar 8.1 - 11.9 BTU/h/Watt. Ruangan dengan tinggi 3 meter untuk mendapatkan suhu ruangan  (25±1)°C pada =
1. Siang hari  butuh   : 500 BTU/h/m².
2. Malam hari butuh  : 350 BTU/h/m².



Contoh perhitungan :
Ruangan dengan ukuran panjang 6 meter, lebar 6 meter dan tinggi 3 meter membutuhkan AC sebesar?

jawab: 6 m x 6 m = 36 m² x 500 BTU/h/m² = 18.000 BTU/h/m² dibagi 10 BTU/h/watt( rata-rata konstanta) = 1.800 watt = 2.4 PK atau setara dengan AC ukuran 2.5 PK.

Jadi untuk ruangan tersebut membutuhkab AC ukuran 2.5 PK.

Semoga membantu...

Tipe Class Tahanan Motor
















TYPE SUHU KEUNTUNGAN TINDAKAN PENCEGAHAN
KELAS
Polyvinyl E (120°C) - Sangat baik ………… - Penggembalaan dalam pelarut akan  
Formal  A (105°C) - Baik ketahanan abrasi   menekankan sebelum dipanaskan tetapi
(PVF)   - Beredar hydrolisis tahanan   disembuhkan dengan pemanasan
    - Tahanan kejutan panas yang baik   
       
Polyester  B (130°C) - Sangat baik karakteristik dielektrik - kecenderungan untuk dirugikan oleh 
(PEW) F (155°C)    kering dan basah   panas kejutan
    - Tinggi suhu operasi kontinyu - hidrolisis rendah tahanan dalam sistem
    - Baik stabilitas kimia   kapsul
       
       
Polyester  H (180°C) - Sangat baik ketahanan abrasi - Penggembalaan dalam pelarut akan  
Imide   - Luar biasa panas stabilitas   menekankan sebelum dipanaskan tetapi
(EIW)   - Tahan terhadap kelebihan beban tinggi,   disembuhkan dengan pemanasan
      panas kejutan dan putus sambungan  
       
   
 
Polyurethane   - Dapat disolder tanpa pengupasan isolasi - Rendah tahanan pelarut
(UEW) E (120°C) - "E" unggul karakteristik pada frekuensi  - Relatif rendah kekuatan mekanik
  B (130°C)   tinggi  
Self Bonding    - Tahanan tinggi untuk putus sambungan  
Polyurethane  
 
(SBUEW)  
 
       





Klas Suhu : Class A = 105°C Class Y = 90°C

Class B = 130°C Class A = 105°C

Class C = 220°C Class E = 120°C

Class E = 120°C Class B = 130°C

Class F = 155°C Class F = 155°C

Class H = 180°C  dan 200°C Class H = 180°C  dan 200°C

Class Y = 90°C Class C = 220°C

Cara Hitung KWH



Cara Hitung KWH
  
Biaya listrik = Total kWh (jumlah pemakaian listrik) x lama pemakaian dalam jam x Tarif Dasar Listrik (sesuai kelompok golongan)
Tarif Dasar Listrik (TDL) menurut www.pln.co.id
Golongan R1 (< 2200 VA), 1 kWh = Rp 320,- untuk pemakaian sampai dengan 20 kWh
Golongan R2 (2200 VA – 6600 VA), 1 kWh = Rp 575,-
Golongan R3 (>2200 VA), 1 kWh = Rp 621,-
Misalnya, untuk sebuah lampu berdaya 100 watt yang digunakan selama 10 jam setiap harinya, konsumen di kelompok R1 harus membayar
= 0.1 kWh x 10 x 30 hari x Rp 320,- = Rp. 9,600,- sebulan.
Sementara apabila lampu tersebut diganti dengan lampu hemat energi berdaya 20 watt, konsumen hanya perlu membayar
= 0.02 kWh x 10 x 30 hari x Rp 305,- = Rp. 1,830,- sebulan.
Ganti Lampu 100 watt dengan lampu 20 Watt untuk pemakaian 10 jam/hari.
Coba dihitung:
• Penghematan energi listrik/bulan:
(100W-20W) x 10 jam/hari x 30 hari = 2400 Wh = 2,4 kWh
• Penghematan biaya/bulan:
• Tarif R1 (< 2.200 VA) = rata-rata Rp. 320,- /kWh
2,4 kWh x Rp. 320,- = Rp. 768,-
• Tarif R2 (2.200 – 6.600 VA) = Rp. 575,-/kWh
2,4 kWh x Rp 575,- = Rp. 1.380,-
• Tarif R3 (>6.600 VA) = Rp. 621,-/kWh
• 2,4 kWh x Rp 621,- = Rp.1,490,-